berau  

Wabup Tutup Pelaksanaan Festival Budaya Tuaq Manuk

NEWSCAKRAWALA.ID – KELAY  . Wakil Bupati Berau, Gamalis secara resmi menutup Pesta Budaya Tuaq Manuk Belian Danyam, Senin (26/5/2025) di Balai Adat Kampung Merabu. Penutupan kegiatan tahunan dengan tema Sejarah Tuaq Manuak, tema ‘Tena-tena Juna’di’ ini berlangsung dengan meriah yang diisi dengan berbagai tarian tradisional.

Tuaq sendiri berasal dari kata tu yang merupakan singkatan dari tulung (tolong) dan –aq singkatan dari aqu (aku). Sedangkan makna dari tuaq sendiri adalah segala sesuatu yang dapat memuaskan perasaan seseorang karena kehalusan dan keindahan.

Tuaq pertama kali diperkenalkan seorang belian (sebutan untuk seorang pemimpin saat itu) yang bernama Danyam. Belian memiliki arti kesatria sedangkan Danyam berarti mempersatukan dalam pelaksanaannya.

Belian diberi petunjuk oleh sang penguasa alam melalui mimpi. Belian bisa mendatangkan buah-buahan segar dengan menggoyangkan sematang serinding, serta mengeluarkan madu hanya dengan menunjukkan jarinya ke papan berbentuk sarang lebah.

Buah dan madu bisanya diberikan kepada mereka yang punya masalah. Seperti sulit punya keturunan maupun sakit menahun. Selain itu Belian juga bisa memohon untuk kebutuhan pada tahun-tahun mendatang.

Pelestarian adat dan budaya ini pun mendapat dukungan dari Pemkab Berau. Wabup Gamalis menyampaikan, tradisi turun-temurun di Merabu ini merupakan aset budaya yang harus dilestarikan dan dikemas lebih baik, sehingga menjadi salah satu daya tarik wisata di Kabupaten Berau.

“Saya apresiasi yang menari seluruhnya merupakan generasi muda. Ini sangat bagus dan harus tetap dipertahankan,” katanya.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat selalu menjaga kelestarian lingkungan. Kampung Merabu dikarunia dengan alam yang indah serta potensi madu hutannya diharapkan tetap menjaga ekosistem ini. “Saat ini hutan kita mulai rusak. Mari kita pertahankan bersama,” pungkasnya. (Prokopim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *