TPU Modern Sangatta Siap Layani 20 Tahun ke Depan, Bupati Kutim Pastikan Gratis

SANGATTA – Meski tengah dilanda flu, Bupati Kutai Timur (Kutim) H Ardiansyah Sulaiman tetap turun langsung meninjau progres pembangunan Tempat Pemakaman Umum (TPU) modern di Kelurahan Singa Geweh, Kecamatan Sangatta Selatan, Kamis (24/7/2025). Dengan mengenakan batik oranye bermotif wakaroros, Ardiansyah didampingi jajaran Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kutim menyusuri area pemakaman yang sedang dikerjakan.

TPU ini dirancang sebagai kompleks pemakaman terpadu untuk menjawab kebutuhan jangka panjang masyarakat Sangatta Utara dan Selatan. Lahan seluas 7,5 hektare dibagi menjadi dua zona, yakni 5 hektare untuk umat Islam dan 2,5 hektare untuk non-Muslim. Kapasitasnya mencapai 7.500 hingga 8.000 makam, yang diproyeksikan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 20 tahun mendatang.

Bupati Ardiansyah menegaskan, selama ini pemakaman di Kutim banyak dikelola secara pribadi tanpa regulasi yang jelas, sehingga penataan tidak teratur dan cepat penuh. TPU modern ini nantinya akan dikelola langsung oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pertamanan dan Pemakaman dengan standar tata kelola profesional, manusiawi, dan tidak memberatkan warga.

“Tidak akan ada retribusi pemakaman. Semua fasilitas, termasuk nisan seragam, akan disediakan. Luas makam diatur melalui Peraturan Bupati (Perbup) yakni 1,5 x 2 meter per makam agar tertata rapi,” jelasnya.

Selain area makam, TPU ini juga dilengkapi sarana pendukung seperti rumah jaga, kantor pengelola seluas 72 meter persegi, musala 36 meter persegi untuk menyalatkan jenazah, toilet pria dan wanita, ruang pertemuan, serta instalasi listrik dan air bersih yang kini dalam tahap pengerjaan.

Proyek ini menelan anggaran sekitar Rp19 miliar, mencakup pembebasan lahan, pematangan kawasan, dan pembangunan fasilitas pendukung. Dari total lahan, sekitar 70 persen ditargetkan dapat langsung digunakan pada tahap awal operasional.

“Mudah-mudahan Desember (2025) sudah bisa launching. Cuma, sampai sekarang belum ada yang mendaftar,” canda Ardiansyah, sembari menyebut bahwa nama resmi TPU masih dalam perenungan.

Menurutnya, pembangunan TPU modern ini bukan hanya soal penyediaan lahan, tetapi juga bagian dari strategi Pemkab Kutim menata kawasan permukiman agar tertib, modern, dan manusiawi, termasuk dalam urusan peristirahatan terakhir warga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *