Newscakrawala.id || Sangatta . Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur sukses meningkatkan anggaran Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA). Anggaran yang awalnya Rp 8,9 miliar pada 2024 lalu, kini meningkat hingga Rp 19,6 miliar pada 2025 mendatang.
Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono mengatakan, anggaran BOSDA tersebut mencakup berbagai kebutuhan operasional seperti pembelian alat tulis, hingga pengadaan seragam dan sepatu untuk pada pelajar.
Sehingga, menurutnya, kenaikan signifikan pada anggaran BOSDA ini dapat meringankan beban biaya pendidikan bagi masyarakat, termasuk juga, memastikan proses pembelajaran di sekolah berjalan lancar tanpa pungutan tambahan.
Bahkan, Mulyono juga menegaskan, tidak ada lagi pungutan liar pada siswa yang seharusnya menjadi tanggung jawab sekolah.Tidak boleh ada lagi pungutan liar yang membebani orang tua siswa.
Pendidikan adalah hak dasar yang harus dipenuhi tanpa diskriminasi,” tegasnya.
Ia juga mengatakan, Pemerintah Kutai Timur berkomitmen untuk memastikan pendidikan dapat diakses oleh semua kalangan tanpa terkendala biaya tambahan.
Untuk diketahui, total penerima manfaat BOSDA mencakup ratusan sekolah tingkat SD hingga SMA di wilayah Kutai Timur.
Selain itu, pengelolaan dana akan diawasi secara ketat oleh Disdikbud untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan anggaran.
“Transparansi dan akuntabilitas menjadi prioritas utama dalam pengelolaan dana BOSDA. Kami akan melakukan audit secara berkala untuk memastikan penggunaan anggaran sesuai peruntukan,” tambahnya.
Meski begitu, kata dia, ruang untuk sumbangan sukarela melalui komite sekolah tetap terbuka dan bisa dilakukan
Namun, sumbangan tersebut harus bersifat transparan, sukarela, dan tidak memberatkan orang tua.
“Komite sekolah boleh menggalang dana untuk kegiatan non-esensial, seperti perayaan hari besar atau acara perpisahan. Tetapi, sifatnya sukarela, bukan kewajiban,” pungkasnya. (*)
Sumber Media TribunKaltim.co
