Samarinda – “Swasembada tak bisa dicapai kalau lahan pertanian terendam banjir.” Kalimat ini diucapkan Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Sarkowi V Zahry, saat menanggapi ancaman bencana banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Kaltim, di tengah upaya mengejar target swasembada pangan nasional dalam enam bulan.
Sarkowi menyebut banjir yang terjadi belakangan ini dapat mengganggu proses tanam dan panen, sehingga diperlukan evaluasi dan langkah antisipatif dari pemerintah.
“Target enam bulan itu sudah jadi kesepakatan dengan Menteri Pertanian, jadi harus diupayakan. Tapi kalau di lapangan ada kendala seperti banjir dan itu mengganggu aktivitas, ya tentu perlu kita evaluasi lagi,” katanya pada Rabu (20/5/2025).
Ia menjelaskan bahwa tingginya curah hujan menyebabkan genangan di sejumlah kawasan pertanian yang berpotensi menurunkan hasil produksi. Karena itu, strategi mitigasi bencana perlu menjadi bagian dari rencana swasembada agar tidak terjadi kegagalan panen.
Sarkowi juga menegaskan bahwa pencapaian target swasembada tidak bisa dibebankan sepenuhnya kepada Pemerintah Provinsi Kaltim. Ia mendorong agar tanggung jawab didistribusikan secara adil ke seluruh kabupaten dan kota sesuai kapasitas masing-masing.
“Target ini adalah target Kalimantan Timur. Jadi harus didistribusikan ke kabupaten/kota. Kutai Kartanegara berapa, Penajam berapa, Paser berapa, Samarinda berapa. Itu harus dirinci,” ujarnya.
Politikus Partai Golkar ini juga menyoroti pentingnya sinergi pendanaan antara pemerintah pusat (APBN), pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah agar pelaksanaan program tidak timpang dan bisa berjalan lebih terintegrasi.
“Kalau semuanya mengandalkan Kalimantan Timur saja berat. Ini juga bagian dari kinerja Kementerian Pertanian. Maka harus ada sinergitas soal anggaran, baik dari APBN, APBD provinsi, maupun kabupaten/kota,” tegasnya.
Menurutnya, kolaborasi tidak hanya menyangkut pendanaan, tetapi juga aspek teknis seperti distribusi logistik, penyuluhan pertanian, dan pengawasan pelaksanaan.
“Dengan kolaborasi anggaran, pengawasan yang tepat, kontrol yang tepat, dan tahapan yang jelas, saya yakin target ini bisa tercapai,” pungkas Sarkowi. (ADV).