BONTANG – Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, secara resmi menutup Program Mental Health Mahasiswa Batch 1 dalam sebuah acara di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota pada Minggu (6/7/2025) pagi. Program ini merupakan inisiatif unggulan Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tangguh secara mental dan spiritual.
Program yang terselenggara atas kerja sama Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkot Bontang dan LPK FS Training Center ini telah berlangsung selama tiga bulan sejak April 2025. Sebanyak 60 mahasiswa dari tiga perguruan tinggi STITEK, STIT SYAM, dan STTIB menjadi peserta angkatan pertama. Mereka mengikuti serangkaian pelatihan tatap muka, 12 sesi mentoring, dan pendampingan intensif sebelum akhirnya menerima sertifikat kelulusan.
Dalam sambutannya, Wali Kota yang akrab disapa Bunda Neni tersebut menekankan bahwa kesehatan mental adalah fondasi utama bagi masa depan generasi muda.
“Kesehatan mental adalah pondasi penting dalam membangun masa depan generasi muda. Program ini hadir agar mahasiswa tidak hanya kuat secara akademik, tapi juga tangguh secara spiritual dan emosional,” ujar Bunda Neni.
Bunda Neni juga mengingatkan para mahasiswa bahwa kepemimpinan sejati berawal dari kesadaran diri dan spiritualitas. “Kepemimpinan sejati dimulai dari kesadaran kepada Allah SWT. Dari situlah lahir tanggung jawab untuk menjaga diri, termasuk menjaga kesehatan mental,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Neni Moerniaeni menegaskan bahwa Pemkot Bontang tidak hanya fokus pada kesehatan mental, tetapi juga memberikan dukungan konkret di bidang pendidikan. Ia mengumumkan alokasi anggaran pada APBD Perubahan untuk bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan biaya SKS bagi mahasiswa Bontang.
“Ini adalah uang rakyat. Maka kalian semua yang menerima bantuan ini harus membuktikan diri bahwa kalian layak dan bertanggung jawab,” tegasnya.
Untuk menjawab tantangan pengangguran terdidik dan persaingan global, Pemkot juga telah menggulirkan program pelatihan kewirausahaan yang disertai bantuan permodalan tanpa bunga melalui kerja sama dengan Bankaltimtara. Selain itu, disiapkan pu fasilitas pelatihan keahlian spesialis, seperti welder bawah laut, untuk memenuhi kebutuhan industri lokal.
Acara penutupan ini merupakan bagian dari 17 program dalam Gerakan 100 Hari Kerja Wali Kota, yang turut mencakup pembangunan infrastruktur dasar seperti program rumah layak huni, layanan BPJS gratis, folder pengendali banjir, dan jalan lingkar.
Penutupan program ditandai dengan penyerahan sertifikat secara simbolis kepada lima perwakilan mahasiswa.
Inisiatif ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi model pembinaan sumber daya manusia di Kota Bontang.
Turut hadir dalam acara tersebut Reni Murni selaku trainer dan narasumber utama, Himawan Prifat dari LPK FS Training Center, serta perwakilan Heni Triana dari Bagian Kesra Setda Kota Bontang.(Prokompim)