BONTANG — Pemerintah Kota Bontang kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan pasar kerja global. Melalui kegiatan bertajuk “Penyuluhan dan Pembinaan Jabatan bagi Pencari Kerja” dengan tema “Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri Tahun 2025”, Pemkot membuka ruang seluas-luasnya bagi generasi muda untuk meraih masa depan gemilang hingga ke mancanegara.
Acara yang digelar pada Rabu, 6 Agustus 2025, ini berlangsung meriah dan sarat edukasi. Bertempat di aula pertemuan milik Dinas Ketenagakerjaan Kota Bontang, ratusan peserta tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan. Para peserta yang hadir terdiri dari pelajar tingkat akhir, guru pembimbing, perwakilan lembaga pelatihan kerja, hingga kalangan pencari kerja yang ingin memperluas wawasan dan jejaring mereka.
Yang menarik, acara ini menghadirkan narasumber tingkat nasional yang kompeten di bidangnya, seperti Direktur Pemetaan Pasar Kerja Luar Negeri Kementerian Ketenagakerjaan RI, Devriel Sogia, serta Analis Kebijakan Ahli Muda, Firman Genius Mokoginta, yang membagikan wawasan mendalam tentang tren dan peluang kerja luar negeri yang terus berkembang.
Tak hanya itu, acara juga mendapat dukungan penuh dari Balai Latihan Kerja Industri (BLKI), Dinas Ketenagakerjaan Bontang, serta berbagai sekolah menengah kejuruan dan lembaga pelatihan di kota tersebut.
Dalam sambutannya, Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menyampaikan pesan penuh motivasi kepada para peserta. Ia menegaskan bahwa kesempatan bekerja di luar negeri bukan lagi sekadar impian, tetapi tujuan nyata yang bisa diraih asal dilakukan secara legal dan prosedural.
“Kita harus dorong anak-anak Bontang agar tidak hanya siap kerja di dalam negeri, tapi juga mampu bersaing secara global. Asalkan legal dan prosedural, luar negeri bukan impian tapi tujuan,” tegas Wali Kota Neni.
Sebagai bentuk konkret dari komitmen tersebut, Pemkot Bontang telah merancang sejumlah program unggulan yang akan segera direalisasikan. Salah satunya adalah pembukaan pelatihan keahlian spesifik yang sangat dibutuhkan pasar kerja internasional, seperti underwater welding (pengelasan bawah laut)—suatu kompetensi langka dengan nilai jual tinggi di berbagai proyek migas dan kelautan global.
Selain itu, pemerintah juga akan menggencarkan program pelatihan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, Jepang, dan Mandarin, yang menjadi syarat mutlak dalam proses rekrutmen tenaga kerja luar negeri. Seluruh pelatihan ini dirancang gratis dan bersertifikasi, agar dapat diakses secara merata oleh seluruh masyarakat Bontang, terutama kalangan muda.
Lukmanul Hakim, Kepala Bidang Pelatihan, Produktivitas dan Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Bontang, menambahkan bahwa program ini bukan sekadar wacana. Menurutnya, sudah banyak pemuda asal Bontang yang sukses meniti karier di berbagai negara seperti Qatar, Dubai, Korea, hingga Jepang.
“Ini bukti bahwa anak-anak Bontang mampu bersaing secara global. Yang penting adalah kompetensi, sertifikasi, dan keberanian untuk mencoba. Saat ini, banyak negara seperti Jepang, Hong Kong, Taiwan, bahkan sejumlah negara di Eropa tengah membuka peluang besar bagi tenaga kerja terampil dari Indonesia,” jelas Lukmanul.
Melalui kolaborasi yang erat antara pemerintah pusat dan daerah, lembaga pelatihan, serta dunia pendidikan, kegiatan ini diharapkan menjadi titik balik peningkatan kualitas SDM lokal. Lebih dari sekadar penyuluhan, kegiatan ini menjadi wadah untuk menanamkan semangat percaya diri, kesiapan teknis, serta pemahaman mendalam tentang prosedur legal kerja di luar negeri.
Dengan langkah ini, Pemkot Bontang optimis bahwa akan semakin banyak putra-putri daerah yang mampu menjadikan dunia sebagai medan pengabdian dan kerja mereka. Bukan hanya sebagai pekerja migran biasa, tapi sebagai tenaga profesional terlatih yang membawa nama baik Bontang dan Indonesia di kancah internasional.(*)
