News cakrawala id ll SAMPANG -sungguh Sangat disayangkan, niat hati ingin bertamu secara baik baik ke mantan Kepala Desa Madulang , Kecamatan Omben, Sampang, malah disuguhi sebilah celurit yang tajam.
Hal tersebut diungkapkan Addro’i ketua Badan Pemusyaratan Desa (BPD) Madulang kecamatan Omben Sampang, saat dihubungi awak media ini, pada hari Rabu.
Hadroi’i ketua BPD desa maduleng mengungkapkan, bermula saat kedatangan dirinya untuk mempertanyakan, terkait dua papan nama kantor kepala desa maduleng dalam satu desa yang dipasang.
“Sangat diherankan, papan nama itu dipasang tanpa adanya pemberitahuan atau musyawarah desa (Musdes), bahkan sudah terpasang selama sekitar 10 hari,” ungkap Addro’i.
Namun,sesaat ketika sampai di rumah mantan kades maduleng inisial Mai, hadroi’i sangat kaget karena ada beberapa orang yang menghampirinya, sambil membawa clurit dan menodongkan celurit tersebut pada dirinya.
“Sepertinya mereka mau membunuh saya, beruntungnya saya reflek pada saat itu dan berhasil merampas salah satu celurit” ujar Addro’i.
Namun pada saat itu, karena ada warga yang mengetahui kejadian tersebut dan merasa tidak terima, akhirnya terjadi kericuhan di rumah mantan kades inisial Mai tersebut.
“Sudah tidak terkontrol keadaan yang terjadi di rumah mantan kades, lantas warga yang lain ikut masuk membela saya,” tandasnya hadroi’i.
Namun, apabila dirinya dikabarkan melakukan penganiayaan dan percobaan pembunuhan, itu tidak benar samasekali.
“Kabar tersebut terlalu menyudutkan saya dan sepihak, seolah-olah kami yang arogan,” tegasnya.
Sementara, dikutip dari salah satu media online, mantan Kades Madulang Siti Maimunah mengaku, dirinya telah dikeroyok sekelompok perempuan madulang.
Bahkan, kata Maimunah mantan kades maduleng, ada seorang lelaki yang mencoba membunuhnya dengan menggunakan celurit.
“Saya dituduh jadi dalang pergantian PJ kades, mereka tidak terima PJ-nya diganti,” ucapnya.
Padahal, kata Maimunah, bukan dirinya yang menjadi dalang, melainkan atas permintaan masyarakat supaya PJ kades diganti,
“Menurut masyarakat kurang cocok,” pungkasnya.
Sementara, hingga berita ini dipublikasikan, polisi belum bisa memberikan keterangan atas kericuhan tersebut (SAL/moh)