SAMPANG,Newscakrawala.id Menyikapi adanya laporan dari masyarakat terkait padamnya di sebagian sepanjang jalan Desa Pengarengan, perawatan lampu penerangan jalan umum (PJU) di Kabupaten Sampang dinilai masih tak maksimal.
Hal itu terbukri nyata arna sekaligus laporan yang dihimpun dari lapisan masyarakat sekitar begitu banyak ada beberapa titik lampu PJU yang sengaja dibiarkan mati berhari-hari hingga hinga kurun waktu hampir 1 bulan, Selasa (16/4/2024).
Padamnya lampu menurut aduan dari warga sekitar kini kerap dijadikan ajang balapan liar dan tempat remaja melakukan perbuatan mesum. Kawasan lampu PJU yang menjadi ajang Bali dan perbuatan mesum terjadi di kawasan jalan raya Gulbung, jalan raya penghubung Sampang – Pangarengan, dan padamnya lampu-lampu ini rusak atau mati, terindikasi lampu PJU padam terkesan dibiarkan oleh dinas perhubungan Sampang. Yang seolah olah padamnya lampu PJU ini itu sengaja tak kunjung diperbaiki oleh dinas terkait hingga saat ini, ujar masyarakat inisial Agus.
“Menurut informasi yang di dapat, lampu Ini mati hingga hampir satu bulan dan kini tak kunjung ada perbaikan, bahkan warga sekitar juga mengeluhkan atas ketidak kepedulian dari pihak perhubungan terkait lampu PJU yang sydah kian lama tak diperbaiki, ironisnya di tempat yang padam lampu tersebut kerap di jadikan tempat balap liar, minum dan mesum anak muda,” ungkapnya Agus.
Agus menambahkan, dirinya sering pulang malam dari Sampang dan ia melihat banyaknua dari kalangan para remaja yang nongkrong ada juga akasi balapan , ada pula yang membawa cewek (pacaran) , yang jelas di jam rawan itu tidak baik anak muda nongkrong di tempat itu, terlebih membawa cewek,” ungkap Agus.
Masih kata Agus kepada awak media ini menjelaskan, dirinya sangat menyayangkan matinya sejumlah lampu PJU di jalan itu, padahal dari warga masyarakat dibebani pajak penerangan jalan saat melakukan pembayaran rekening listrik ke PLN.
“Seharusnya petugas dari dinas perhubungan (dishub) bergerak cepat untuk melakukan perbaikan lampu yang padam tanpa menunggu laporan dari masyarakat,“ sebutnya.
Ditempat terpisah, saat di koinfirmasi, Kasi Dishub Sampang Hotib, pihaknya akan menyampaikan keluhan masyarakat dan secepatnya akan memperbaiki lampu PJU yang mati melalui rekan tekhnisnya.
“, Saya akan menyampaikan keluhan masyarakat terkait matinya lampu PJU tersebut ke rekan rekan tekhnisi,” ujar Hotib melalui pesan singkat nya.
Dari Hasil Konfirmasi pada hari Minggu 14/4/2024 sampai detik ini belum ada tanda tanda progres dengan kondisi dilapangan dan tampak lampu PJU masih dalam keadaan yang sama ( mati ), saat di konfirmasi kembali, Khotibul Umam hanya menjawab dan memberikan tanggapan bahwa pihak terkait kehabisan stok bahan untuk perbaikan.
” Mohon maaf mas, pihaknya kehabisan stok untuk perbaikan, bahannya habis, untuk belanja bahan anggran daerah tidak ada anggran pengadaan untuk stok tersebut, jadi mohon bersabar menunggu Perubahan Anggaran Kegiatan (PAK) nanti di bulan Oktober, semoga bisa terealisasi. Masak harus memakai uang sata mas untuk perbaikan itu dulu, jadi untuk anggaran itu tidak tersedia jadi bersabar untuj menunggu anggran itu ada” tukas Kasi Dishub saat pesan Whatshaap.
Ia pun membantah terkait Perubahan Anggaran Kegiatan ( PAK) nanti pada bulan Oktober, pria ini masih bisa menjawab dengan santai agar untuk menuggu acc dulu untuk anggaran selanjutnya dan ia akan menyampaikan bahwa ketersediaan stok Dop yang ada di kantor telah habis yang sudah terealisasikan sebelum puasa,urainya.
” ia mas, itu pun kalau pwngajuannya di Acc anggarannya mas, kami bekerja sesuai dengan anggaran , kalau tidak disiapkan anggaran mau perbaiki gimana , Dopnya yang mati itu, ternyata saat di tanyakan ke teknisi itu hanya dopnya yang mati, dan untuk membeli dop itu ketersediaan bahannya dikantor sudah habis, memang sebelum puasa kemaren itu semua lampu-lampu yang mati langsung diganti untuk disiapkan jadi kita kembalikan pada anggaran ” kata Khatibul Umam.
Disisi lain kepada Dishub Hery Budiyanto mengatakan pihaknya akan berupaya untuk memperbaiki meskipub keadaan saat ini minim anggaran.
” Kita akan tetap memperbaiki meskipun minim anggaran, teman-teman teknisi akan ekanibel barang-barang yang masih bisa diperbaiki kecuali yang sudah rusak karena minimnya anggaran.” tambah Hery Budiyanto, (Sal/*)