Newscakrawala.id || Sangatta . Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Demokrat, Irwan Fecho meninjau sejumlah proyek yang ada di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Rabu (10/01/24).
Irwan didampingi Team Leader PJ2N Kaltim, Agus Arifin, PPK PU Kutim, Suwono dan Kontraktor CV Karya Mulya Muda, Sigit. Mereka meninjau progres Jembatan Gantung Kampung Majai yang menelan anggaran APBN sebesar Rp10,7 M.
Jembatan itu merupakan jalan penghubung dari Kecamatan Sangatta Utara Utara ke Desa Singa Geweh, Kecamatan Sangatta Selatan.
Irwan mengaku pembangunan jembatan tersebut ditarget selesai di akhir Januari 2024 ini dan siap untuk diresmikan serta difungsikan.
Proyek itu, kata dia, akan sangat membantu masyarakat Sangatta Utara dan Selatan, baik dari segi sosial, ekonomi, pendidikan sampai dengan memudahkan saluran hasil pertanian masyarakat setempat.
“Tadi kita sudah cek dan tinggal pemasangan bentangannya, kita ingin ini Jembatan Gantung ini harus segera selesai. Kemungkinan di Januari 2024 akhir ini sudah selesai,” kata Irwan Fecho.
Kehadiran jembatan ini juga akan memunculkan akses ekonomi baru seperti potensi wisata hingga para Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Ketua Partai Demokrat Kaltim itu juga menyebut hal tersebut juga akan berdampak Multiplier effect atau efek berganda dengan adanya jembatan tersebut. “Jembatan ini 100 persen anggaran APBN dan nanti akan kita hibahkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim,” jelas Irwan.
Di samping pembangunan jembatan, nantinya harus ada penguatan tebing sungai di tepih jembatan dengan tujuan untuk menghindari longsor hingga gerusan sungai.
“Dengan kita kuatkan tebing sungainya di sini, maka itu bisa dimanfaatkan sebagai destinasi wisata baru juga. Apalagi, pemerintah desa (Pemdes) bisa mengaktifkan Bumdes dengan usaha kulinernya sehingga bisa menjadi pusat-pusat UMKM, dah mantap banget itu,” sambungnya.
Irwan juga meninjau pembuatan Tanggul (Jembatan Kampung Kajang) di Desa Sangatta Utara, Kecamatan Sangatta Utara, dengan menelan anggaran APBN sebesar Rp10 miliar.
Ia mengungkapkan, terkait penanganan banjir khususnya di wilayah Kutim itu sudah menjadi kewenangan Pemprpov Kaltim dan Pemkab Kutim. Hanya saja, Irwan berinisiatif untuk membantu pembuatan tanggul tersebut dengan 100 persen dari APBN melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI.
“Ini ‘kan sebenarnya tanggung jawab Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Pemerintah Kutim. Tapi saya kemarin minta pak menteri PUPR agar kita bisa bantu dana APBN. Jadi ini 100 persen APBN yah,” sambung Irwan.
Selain pembuatan tanggul, pihaknya juga membangun aliran drainase serta pintu utama keluar masuk ketika air pasang. “Jadi kalau pasang, airnya enggak masuk. Jadi ada pengaturan keluar masuknya air,” ungkap Irwan.
Ia berharap semua aspirasi ini bisa bermanfaat disamping juga perumahan semakin padat, apalagi di perumahan tersebut ada kuburan para pendahulu.
“Sebab jika tidak menyelesaikan permasalahan banjir tersebut kita bisa durhaka kepada pendahulu. Makanya kita harus selesaikan ini. Betul ‘kan pak RT,” ucapnya dengan penuh harapan di hadapan Ketua RT 56 Sangatta Utara, Suhairi.
Suhairi mengatakan masyarakat sangat senang dengan pembangunan tanggul dan drainase tersebut. Namun harapan ke depannya, pembangunan tersebut tak hanya dilakukan di wilayah satu saja, tapi di tempat yang terdampak banjir lainnya.
“Selain untuk penanganan banjir, saya juga berharap kedepannya untuk pembangunan pariwisata juga,” harapnya.***