Samarinda – Ancaman abrasi yang menggerus garis pantai Pulau Maratua dan Derawan di Kabupaten Berau menjadi sorotan serius dalam Rapat Paripurna ke-22 DPRD Kalimantan Timur. Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Husin Djufri, menyampaikan keluhan masyarakat setempat yang khawatir akan hilangnya sumber air tawar dan potensi pariwisata jika abrasi tidak segera ditangani.
“Saat kami reses di wilayah pariwisata Maratua dan Derawan, masyarakat mengeluhkan abrasi pantai. Ini menjadi ancaman serius. Jika tidak segera diatasi, sumber air tawar dan potensi pariwisata wilayah ini bisa musnah,” ujarnya usai rapat di Gedung B DPRD Kaltim, Rabu (9/7/2025).
Husin menjelaskan bahwa langkah-langkah penanggulangan seperti pemasangan struktur penahan ombak—seperti opak (gelembung beton), reklamasi pantai, dan penanaman mangrove—perlu segera dilaksanakan. Ia menegaskan pentingnya dukungan anggaran dari pemerintah provinsi karena upaya yang dilakukan pemerintah kabupaten belum memadai secara fiskal.
“Masalah utama di sana sekarang itu abrasi. Kalau tidak diatasi, sumber air di Maratua bisa punah. Ini bukan hanya masalah lingkungan, tapi menyangkut kelangsungan hidup masyarakat dan masa depan pariwisata Kaltim,” tegas politisi PPP itu.
Ia juga menyampaikan keprihatinan bahwa abrasi perlahan-lahan mengurangi luas daratan dan memaksa warga pesisir mundur dari tempat tinggalnya. Hal ini, jika dibiarkan, akan membuat masyarakat semakin terpinggirkan dan kehilangan mata pencaharian.
“Kalau masyarakat kita semakin sedikit karena tergerus ombak abrasi, maka siapa lagi yang akan menjaga dan mengelola kawasan ini? Kita butuh perhatian dan kucuran dana nyata dari provinsi dan Gubernur,” tambahnya.
Maratua dan Derawan selama ini dikenal sebagai destinasi andalan pariwisata bahari Kalimantan Timur. Namun, keberadaan fisik pulau kini kian terancam oleh abrasi yang merusak ekosistem pesisir. Husin pun menekankan, tanpa intervensi cepat dan kolaboratif, kawasan ini bisa kehilangan daya tarik wisata maupun kelangsungan hidup warganya.
Harapannya, Pemprov Kaltim segera menindaklanjuti aspirasi ini dengan perencanaan dan realisasi anggaran penanggulangan abrasi pada tahun anggaran mendatang. (ADV).