Samarinda – “Jangan hanya fokus membangun gedung, bangun juga manusianya.” Seruan ini dilontarkan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Andi Satya Adi Saputra, saat menyoroti rendahnya capaian pendidikan di provinsi ini. Rata-rata lama sekolah masyarakat Kaltim tercatat hanya 9,9 tahun, masih jauh di bawah target nasional wajib belajar 12 tahun.
Dalam pernyataannya di Gedung DPRD Kaltim, Andi menyatakan bahwa angka tersebut menunjukkan masih adanya hambatan struktural dan sosial yang menghambat masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. “Idealnya, rata-rata lama sekolah kita bisa mendekati 13 tahun. Tapi kenyataan di lapangan belum mendukung ke arah sana,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa banyak lulusan SMA lebih memilih langsung bekerja ketimbang melanjutkan ke perguruan tinggi, baik karena faktor ekonomi maupun pilihan hidup masing-masing. “Tidak semua orang punya kesempatan yang sama untuk kuliah. Ada yang harus segera bekerja untuk membantu keluarga,” katanya.
Andi juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kaltim, terutama menjelang peran strategis sebagai wilayah penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya, pembangunan fisik tanpa disertai pembangunan manusia akan menciptakan ketimpangan di masa depan.
“Transformasi wilayah ke depan menuntut SDM yang kompeten dan adaptif. Kita ingin generasi muda tidak hanya sekolah, tapi juga mampu menembus jenjang magister dan doktoral,” paparnya.
Lebih jauh, Andi menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam memperluas akses pendidikan, khususnya di wilayah pedalaman dan pinggiran. Ia mendorong agar program beasiswa ditingkatkan dan infrastruktur pendidikan diperbaiki demi mewujudkan pemerataan kualitas belajar.
“Tak cukup hanya melihat angka rata-rata sekolah, kita harus memastikan pendidikan itu benar-benar bisa diakses oleh semua. Pendidikan harus hadir sampai ke pelosok,” pungkasnya.
Sorotan ini menjadi pengingat bahwa pembangunan SDM merupakan fondasi utama bagi kemajuan Kalimantan Timur. Dengan bonus demografi dan momentum pembangunan IKN, masa depan provinsi ini akan sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan generasi mudanya. (ADV).