Atasi Persoalan Banjir di Samarinda, Subandi Usulkan Ke Pemprov Kaltim Membangun Kolam Retensi

NEWSCAKRAWALA.ID ||  SAMARINDA . Subandi Anggota Komisi III DPRD Kaltim dari Fraksi PKS Dapil Samarinda usulkan kepada Pemprov Kaltim untuk segera membangun kolam retensi di kawasan sungai siring, Kutai Kartanegara yang letaknya di atas Bandara APT Pranoto untuk atasi persoalan banjir di Samarinda.

Subandi mengatakan bahwa untuk mengatasi persoalan banjir di samarinda ini , dirinya mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk membangun kolam retensi di kawasan sungai siring.

Menurutnya , bahwa selama ini penanganan banjir ini tidak pernah menyentuh akar dari permasalahannya.

Ia, juga mengungkapkan bahwa bendungan benanga yang ada saat ini  juuga sudah tidak mampu menampung debit air ketika musim hujan.

“Saya mengusulkan kepada Pemprov Kaltim agar membangun kolam retensi di kawasan sungai siring, Kutai Kartanegara yang letaknya di atas Bandara APT Pranoto ,”Ucap Subandi Anggota Komisi III DPRD Kaltim .

“Dan untuk bendungan benanga sekarang tentunya sudah tidak mampu menampung debit air , apabila itu di buka pintu air bisa memicu banjir dan jika ditahan terlalu lama bisa beresiko jebol,”Ucapnya.

Subandi berharap usulan ini bisa menjadi salah satu prioritas Pemprov Kaltim , karena selama ini banyak warga yang terdampak karena banjir ketika hendak ke bandara.

“Kita ketahui bahwa 80 persen air yang membanjiri Samarinda berasal dari aliran sungai karang mumus di Kutai Kartanegara ,”ujarnya.

“Saya tekankan dengan adanya persoalan banjir ini kita semua berharap solusi struktural di hulu berupa kolam retensi atau embung,”jelasnya.

“Solusi ini tentunya mengurangi dampak banjir di daerah hilir yakni di wilayah Loa Janan,”kata Subandi.

“Kita semua berharap usulan pembangunan kolam retensi ini bisa dipertimbangkan Pemprov Kaltim sebagai program prioritas lima tahun kedepan dalam mengatasi persoalan banjir,”Pungkasnya.(ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *