Blog  

Antipasi Kelonjakan Harga Bahan Pokok, PJ.Bupati Pamekasan Lakukan Sidak Operasi PasarHarga di Pasar Pakong

PAMEKASAN,Newscakrawala.id
Dalam operasi Pasar reguler sekaligus sidak harga bahan pokok yang dilakukam pejabat (Pj) Bupat Pamekasan Masrukin diPasar Pakong,Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan , Madura Jawa Timur.

Tampak Pejabat Bupati Pamekasan, Masrukin saat melakukan operasi Pasar Pakong, membagikan 8 ton beras murag kepada warga,pada Selasa (30/1/2024)..

Dikesempatan operasi pasar dan sidak harga bahan pokok Pejabat Bupati Pamekaaan didampingi Kepala Diskominfo Nur Hidajatul Firdaua, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Nolo Garjito, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Basri Yulianto, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Nurul Widiastuti, Camat Pakong, Kapolsek Pakong, dan Danramil Pakong.

Pj.Bupati Pamekasan,Masrukin lakukan operasi sidak pasar harga bahan pokok di pasar Pakong.

Operasi pasar murah tersebut, bekerja sama dengan Kantor Bulog Sub Divre Madura itu membagikan 8 ton berasa murah kepada masyarakat.

Operasi pasar ini bertujuan untuk mengantisipasi melonjaknya harga beras di tingkat konsumen,kata Masrukin kepada awak media.

“Kendati Kecamatan Pakong merupakan daerah agraris, namun perlu, agar masyarakat Pakong tidak panik jika ada kenaikan harga beras di atas HET (harga eceran tertinggi,red). Pamekasan masih tetap stabil, tetapi tetap kita jaga-jaga” terangnya Masrukin ditengah-tengah sidak pasar.

Selain itu,Masrukin bersama para pejabat lainnya juga memantau langsung harga sembilan bahan pokok di pasar tradisional Pakong tersebut. Hasilnya, harga cabai ditemui turun, harga telor turun, serta harga bawang juga mengalami penurunan.

“Ini menunjukkan bahwa kestabilan harga bisa teratasi di Pamekasan, artinya kita sebenarnya sudah memasuki deflasi, cuman kita harus tekan agar tidak terlalu jauh deflasinya. Jadi, masyarakat produsennya juga akan kewalahan” tandasnya.

Masrukin memungkasi, tak hanya itu pihaknya juga berencana untuk melanjutkan operasi pasar murah di sejumlah pasar tradisional lainnya, seperti pasar Waru, pasar Palengaan, dan sejumlah pasar lainnya. Tentu sesuai dengan analisa kebutuhan beras subsidi di setiap pasar tersebut.

“Operasi pasar ini tidak dalam rangka membunuh pedagang beras, makanya dibatasi dan jumlah masyarakat yang membeli itu juga dibatasi” pungkasnya.(fah/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *