Blog  

Setelah 20 Tahun, Kini Banjir Di Sampang Terulang Kembali

SAMPANG,Newscakrawala id –
Intensitas hujan lebat yang mengguyur Kota Bahari Sampang, membuat debit air sungai meluap. Meluapnya air sungai di Kabupaten Sampang tidak mampu menampung debit air luapan, yang tak terkecuali di Desa Plakaran Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang Madura.

Hujan lebat yang terjadi pada hari pertama di bulan Suci Ramadhan 1445 H, mengakibatkan Desa Plakaran Kecamatan Jrengik tergenangi banjir. Setelah dua puluh tahun yang terjadi kali ini banjir terulang lagi, Rabu 13 Maret 2024.

Diketahui, hujan mengguyur Sampang sedari pukul 03.10 wib hingga menjelang Maghrib. Mengakibatkan, sungai meluap lantaran tidak bisa menampung debit air.

Banjir mulai menggenangi Desa Plakaran sekitar Pukul 17.37 sebelum buka puasa. Puluhan rumah di Desa Plakaran yang ada  dibantaran sungai terendam banjir,kata Sodik pada awak media.

Ahmad Sodik warga yang terdampak banjur mengatakan, banjir yang terjadi saat ini merupakan yang terparaah setelah 20 tahun . Pasalnya,dulu tahun 2004 pernah terjadi banjir yang mengakibatkan satu Musholla roboh dan beberapa peralatan tani terhanyut. tanggulnya terarus banjir hingga jebol, dan sekarang di tahun 2024 terulang kembali dan kali ini yang terparah,namun tidak ada rumah atau musholla yang roboh. Tetapi debit airnya luar biasa,” sebutnya.

Ditempat yang sama H Safi’i mengatakan, banjir di tahun 2004 orang-orang masih tetap tinggal dirumahnya dan tidak ada yang mengungsi. Sedangkan, ditahun yang sebelumnya pernah terjadi banjir itupan lantaran tanggul jebol disertakan intensitas hujan yang lebat. Dan melihat kejadian banjir yang dulu, membuat orang-orang setempat banyak yang pindah ke tempat yang dirasakan lebih aman.

“Dulu pernah terjadi banjir yang mengakibatkan jebolnya sebuah tanggul, selain itu banyak orang-orang yang mengungsi ketempat yang dirasakan lebih aman karena saat waktu banjir genangan air hujan dengan cepat menggenangi pemukiman warga, tak hanya orang-orang yang ikut mengungsi, bahkan hewan ternakpun sapi juga ikut diungsikan,”urainya.

Dirinya berharap, agar genangan banjir saat ini segera surut, mengingat banjir ini tidak hanya melanda di desanya, namun melanda di beberapa desa yang ada di wilayah Kecamatan Jrengik.

“Semoga banjirnya cepat surut, karena saya juga tau ada beberapa desa yang terdampak banjir, bahkan tadi saya melihat divideo WhattsApp nya anak saya beberapa rumah di kecamatan Jrengik terendam parah bahkan sapinya juga diungsikan di masjid,” sambungnya.

Jebolnya tanggul yang ada dibeberapa titik terjadi karena bendungan Klampis Kedungdung yang tidak bisa menampung banyaknya debit air, sehingga air sungai mulai meluap. Akibatnya, banyak desa-desa yang ada dibantaran sungai yang terhubung kebendungan tersebut termasuk desa plakaran tanggulnya jebol, pangkasnya (Sal/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *