Wali Kota Bontang Kukuhkan Laskar Kepatihan Kutai, Dorong Pelestarian Budaya dan Kesiapan Hadapi IKN

BONTANG – Suasana khidmat menyelimuti Auditorium 3 Dimensi, Jalan Awang Long, Bontang Baru, Senin malam (28/7/2025), saat Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menghadiri prosesi pengukuhan Laskar Kepatihan Kutai Kalimantan Timur Kota Bontang.

Dalam sambutannya, Wali Kota menekankan pentingnya pelestarian budaya sebagai identitas dan warisan berharga masyarakat Kutai. Ia menyampaikan komitmen Pemkot Bontang dalam menghidupkan kembali nilai-nilai budaya melalui proyek pembangunan replika Kerajaan Kutai Kartanegara di kawasan Guntung. Proyek ini nantinya akan dilengkapi kediaman Sultan dan fasilitas pendukung lainnya, sekaligus menjadi pusat budaya kota. Akses jalan menuju lokasi tersebut pun direncanakan dibangun mulai tahun 2026.

“Budaya bukan sekadar peninggalan masa lalu, tapi aset masa depan,” ujarnya.

Wali Kota juga mengingatkan bahwa dirinya pernah menerima gelar kehormatan dari Kesultanan Kutai Kartanegara pada 2016, yakni Raden Puaq Tonro Doete—sebuah pengakuan atas kepemimpinan yang amanah dan bijaksana.

Lebih lanjut, ia menyampaikan harapan agar Laskar Kepatihan tidak hanya menjadi simbol adat, tetapi menjadi penjaga nilai-nilai luhur Sumpah Tanah Kutai dan perekat keberagaman budaya di Bontang.

“Kehadiran Ibu Kota Nusantara menjadi tantangan sekaligus peluang. Kita harus siap bersaing dengan keahlian dan keterampilan. Kita harus jadi pelaku, bukan hanya penonton,” tegasnya. Ia juga menyampaikan prediksi bahwa jumlah penduduk Kaltim bisa mencapai 7 juta jiwa pada 2045, sehingga kesiapan masyarakat menjadi hal penting.

Dalam konteks pelestarian lingkungan, Neni turut mengajak Laskar Kepatihan berperan aktif melalui kegiatan sosial seperti bersih-bersih lingkungan dan kerja bakti. “Lingkungan yang nyaman adalah bentuk ibadah,” tambahnya.

Turut hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh dan pejabat, antara lain Ketua Komite I DPD RI Andi Sofyan Hasdam, Sekda Bontang Aji Erlynawati, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Lukman, Kepala Bakesbangpol Deddy Haryanto, Kapolsek Bontang Utara Lukito, serta unsur TNI dan perwakilan paguyuban.

Dari pihak adat, hadir Pemangku Kepatihan Adat Besar Kutai Kaltim Adji Pangeran Hario Kesumo Yudo, Petinggi Kepatihan Supriyadi (Demong Abdi Patah Kelana), dan Ketua Lembaga Adat Kutai Bontang, Darmawi.

Pengukuhan dilakukan secara adat melalui pembacaan sumpah Abdi Suaka Tanah Kutai oleh Panglima Laskar Bontang, Demong Abdi Jogo Patih, diikuti penyerahan Bendera Pataka Laskar dan prosesi tempong tawar yang melibatkan para tokoh.

Struktur Laskar yang dikukuhkan antara lain Ketua Umum Awang Aspian Noor, Ketua Harian Suhardhani, Wakil Ketua Muhammad Yusnaidi dan Yusuf Mulyana, Sekretaris Bambang Edjiarto, serta Bendahara Fanny.

Momen nostalgia sempat hadir saat Andi Sofyan Hasdam menyapa hadirin, mengenang masa jabatannya sebagai Wali Kota Bontang dua periode, dan perannya dalam pembangunan kota.

Sebagai penutup, para peserta menikmati penampilan tarian jepen bersama, yang juga diikuti langsung oleh Wali Kota dan para undangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *