Samarinda, 19 Juli 2025 — Wakil Gubernur Kalimantan Timur, H. Seno Aji, menegaskan pentingnya pembangunan infrastruktur yang tidak hanya fokus pada aspek fisik semata, namun juga berdampak nyata terhadap produktivitas dan daya saing sektor industri di daerah.
Penegasan itu disampaikan saat membuka Seminar Nasional dan Rapat Kerja (Raker) Dewan Pengurus Daerah Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (DPD HPJI) Kalimantan Timur, bertema “Peran HPJI dalam Mendukung Pembangunan Infrastruktur Kaltim”, yang digelar di Hotel Mercure Samarinda, Sabtu (19/7).
“Kita tidak hanya membangun jalan, tetapi juga harus memastikan jembatan dan konektivitas antarwilayah berjalan maksimal,” ujar Wagub Seno dalam sambutannya.
Ia menekankan bahwa pembangunan infrastruktur harus menjadi tulang punggung percepatan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah Provinsi Kaltim, lanjutnya, menargetkan pertumbuhan ekonomi meningkat dari 5,4 persen pada tahun 2025 menjadi 7,8 persen di tahun 2026.
“Untuk mencapai target itu, diperlukan infrastruktur yang terintegrasi dan strategis guna menunjang mobilitas masyarakat dan efisiensi logistik sektor industri,” ungkapnya.
Seno Aji juga menyampaikan harapannya agar HPJI berperan aktif sebagai mitra pemerintah, tidak sekadar sebagai organisasi profesi. Ia mendorong HPJI untuk ikut memberikan solusi teknis, inovasi, serta kontribusi nyata dalam menyusun arah pembangunan infrastruktur di Kalimantan Timur.
“Kami berharap HPJI benar-benar bermakna dan hadir memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan Kaltim,” tambahnya.
Selain itu, Wagub Seno menyoroti perlunya inovasi dalam pemanfaatan sumber daya lokal, seperti batu kapur (limestone), untuk menggantikan batu undesit yang tidak tersedia di Kaltim. Menurutnya, kualitas batu kapur di Kaltim telah mencapai tingkat abrasi yang setara dengan undesit, dan layak dikembangkan sebagai bahan baku lokal strategis.
“Kaltim tidak memiliki batu undesit. Maka bagaimana caranya batu kapur bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku lokal strategis, sehingga harga pembangunan jalan bisa ditekan, dan potensi daerah terserap maksimal,” pungkasnya.
Acara seminar dan raker ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari unsur pemerintah, akademisi, serta para pelaku industri konstruksi jalan dan jembatan dari seluruh wilayah Kalimantan Timur.