PAMEKASAN, Newscakrawala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Pamekasan Kanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jatim menyelenggarakan kegiatan Screening Peserta Rehabilitasi Tahun 2025.
Kegiatan ini tahap awal dari rangkaian program rehabilitasi yang dilaksanakan di lingkungan Lapas berlangsung di aula Kunjungan Lapas pada hari Senin (07/7/2025) pagi.
Sebanyak 246 warga binaan pemasyarakatan (WBP) mengikuti proses screening pelaksanaan dilaksanakan secara bertahap selama empat hari, dimulai sejak tanggal 3 Juli hingga puncaknya pada 7 Juli 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan asesmen awal guna menentukan kelayakan dan kesiapan WBP dalam mengikuti program rehabilitasi berbasis medis dan sosial yang akan dijalankan sepanjang tahun 2025.
Adapun petugas yang melaksanakan screening berasal dari unsur internal Lapas Narkotika Pamekasan diantaranya adalah dua perawat dari Poliklinik Pratama Lapas yakni Hendro Priyono dan Ali Firdaus, serta satu petugas dari Tim Layanan Rehabilitasi, Rico Prisfanto, yang telah ditetapkan secara resmi melalui Surat Keputusan Kepala Lapas.
Dalam pelaksanaannya, proses screening dilakukan dengan pendekatan medis dan psikososial, yang mencakup pemeriksaan kesehatan dasar, riwayat penggunaan zat, serta asesmen perilaku dan motivasi mengikuti rehabilitasi.
Hasil dari screening ini nantinya akan menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan peserta program rehabilitasi yang dirancang untuk membantu pemulihan WBP dari ketergantungan narkotika.
Petugas rehabilitasi, Rico Prisfanto, menyampaikan bahwa kegiatan screening ini memiliki peran penting dalam menjaring peserta yang benar-benar siap dan membutuhkan layanan rehabilitasi secara optimal.

“Screening ini bukan hanya sebagai formalitas, tapi merupakan proses penting untuk memastikan bahwa program rehabilitasi yang kita jalankan tepat sasaran. Kita ingin memastikan bahwa warga binaan yang ikut adalah mereka yang benar-benar memiliki motivasi untuk pulih dan berubah menjadi lebih baik,” ujarnya.
Senada dengan itu, Hendro Priyono, perawat di Poliklinik Lapas, juga menyampaikan bahwa aspek kesehatan fisik dan mental warga binaan sangat diperhatikan dalam proses ini.
“Kami memeriksa riwayat penggunaan zat, kondisi kesehatan umum, serta memastikan tidak ada hambatan medis yang dapat mengganggu proses rehabilitasi. Selain itu, pendekatan yang kami lakukan bersifat humanis agar warga binaan merasa nyaman dalam menjalani proses ini,” ungkapnya.
Pelaksanaan screening ini merupakan bagian dari komitmen Lapas Narkotika Pamekasan dalam mendukung program rehabilitasi sebagai langkah strategis dalam pemulihan dan reintegrasi sosial bagi warga binaan pengguna narkotika.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan peserta yang terjaring nantinya benar-benar siap mengikuti program rehabilitasi secara maksimal dan mampu menjalani perubahan positif menuju kehidupan yang lebih sehat, produktif, dan bebas dari penyalahgunaan narkoba, harapan nya.(an)